Schizolobium parahyba, atau pohon pakis air Brazil (nama lokal indonesia), adalah spesies pohon dari Amerika tropis, yang terkenal karena pertumbuhannya yang cepat (hingga 3 meter per tahun). Menurut Francis Hallé, pohon ini bahkan dapat mencapai 30 meter tinggi hanya dalam waktu lima tahun, yang akan menjadikannya salah satu pohon yang tumbuh paling cepat (rata-rata pertumbuhan 6 meter per tahun).
Pohon ini dikenal secara lokal dengan banyak nama, termasuk guapuruvu, guapiruvu, bacurubu, ficheira (“pohon token”), faveira (“pohon fava”), pau-de-vintém (“kayu uang”), pau-de-tamanco (“kayu sepatu”), umbela, dan parica. Pertama kali dijelaskan oleh J. M. C. Vellozo pada tahun 1825 dengan nama Cassia parahyba. Nama spesies ini kemungkinan merujuk pada Sungai Paraíba di Tenggara Brazil. Deskripsi Pohon dewasa umumnya memiliki batang yang lurus, hingga 40 meter tinggi dan 80 cm lebar, yang bercabang hanya di bagian atas. Kulitnya halus dan abu-abu hijau kecuali oleh bekas yang ditinggalkan oleh daun yang jatuh.
Daunnya bipinnat, sekitar satu meter atau lebih panjang, dengan batang hijau dan 30-50 pinna berlawanan, masing-masing dengan 40-60 daun kecil 2-3 cm panjang; mereka terkumpul dekat ujung cabang, dan jatuh sepenuhnya di musim kering. Individu muda, sering tidak bercabang dan dengan daun lebih dari 2 meter panjang, mungkin salah dikenali sebagai paku atau palem.
Banyak bunga kuning cerah yang menghasilkan nektar, sekitar 3,5 cm diameter, mekar dari Oktober hingga Desember di Hemisfer Selatan, setelah daun telah jatuh. Di Tenggara Brazil, mereka didatangi terutama oleh lebah Centris labrosa, Centris varia, Xylocopa frontalis dan spesies Megachille. Buah matang antara April dan Juni. Setiap buah adalah kacang mirip katak sekitar 10 cm panjang, yang berisi satu biji oval, halus dan coklat.
Schizolobium adalah genus pohon dari keluarga Fabaceae (keluarga kacang-kacangan) yang terdiri dari beberapa spesies yang ditemukan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Beberapa spesies yang paling dikenal dari genus Schizolobium adalah Schizolobium parahyba, Schizolobium amazonicum dan Schizolobium excelsum.
Beberapa khasiat dan kegunaan pohon Schizolobium yang dikenal adalah sebagai berikut:
Pemanfaatan kayu: Kayu pohon Schizolobium keras dan kuat, sehingga banyak digunakan untuk pembangunan rumah, jembatan, dan peralatan pertanian.
Pemanfaatan daun: Daun pohon Schizolobium dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan, seperti diare dan sakit perut.
Pemanfaatan akar: Akar pohon Schizolobium dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional untuk mengatasi masalah kulit, seperti jerawat dan eksim.
Pemanfaatan biji: Biji pohon Schizolobium dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan, seperti masalah ginjal dan jantung.
Ekologi : beberapa spesies Schizolobium dikenal sebagai pohon pengendali erosi dan berkontribusi dalam pemulihan lahan degradasi.
Beberapa khasiat dan kegunaan pohon Schizolobium yang dikenal adalah sebagai berikut:
Pemanfaatan kayu: Kayu pohon Schizolobium keras dan kuat, sehingga banyak digunakan untuk pembangunan rumah, jembatan, dan peralatan pertanian.
Pemanfaatan daun: Daun pohon Schizolobium dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan, seperti diare dan sakit perut.
Pemanfaatan akar: Akar pohon Schizolobium dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional untuk mengatasi masalah kulit, seperti jerawat dan eksim.
Pemanfaatan biji: Biji pohon Schizolobium dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan, seperti masalah ginjal dan jantung.
Ekologi : beberapa spesies Schizolobium dikenal sebagai pohon pengendali erosi dan berkontribusi dalam pemulihan lahan degradasi.
Sebagai catatan, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan bahan-bahan dari pohon Schizolobium atau obat herbal lainnya untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Efek samping
Reaksi alergi: Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi setelah menggunakan bahan-bahan dari pohon Schizolobium, seperti gatal-gatal, ruam, dan sakit kepala.
Efek samping gastrointestinal: Penggunaan bahan-bahan dari pohon Schizolobium dapat menyebabkan masalah gastrointestinal seperti diare, mulas, dan mual.
Efek samping kardiovaskular: Penggunaan bahan-bahan dari pohon Schizolobium dapat menyebabkan masalah kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi dan aritmia jantung.
Efek samping pada sistem saraf: Penggunaan bahan-bahan dari pohon Schizolobium dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf seperti sakit kepala, pusing, dan kebingungan.
Efek samping pada sistem reproduksi: Penggunaan bahan-bahan dari pohon Schizolobium dapat menyebabkan masalah pada sistem reproduksi, seperti masalah menstruasi dan disfungsi ereksi.
Efek samping pada ginjal: Beberapa bahan dari pohon Schizolobium dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika digunakan dalam jangka waktu yang lama dan dalam dosis tinggi.
Perlu diingat bahwa efek samping yang disebutkan di atas mungkin tidak terjadi pada semua orang yang menggunakan bahan-bahan dari pohon Schizolobium, dan efek samping yang terjadi mungkin berbeda-beda pada setiap individu. Namun sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan bahan-bahan dari pohon Schizolobium atau obat herbal lainnya untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.