Pohon ini asli dari Asia tropis, termasuk bagian-bagian dari India, China, dan Indonesia. Pohon ini tumbuh menjadi tinggi 20-30 meter dan memiliki batang lurus dengan kulit halus, berwarna abu-abu. Daunnya berwarna hijau tua dan glossy, dan pohon ini menghasilkan bunga-bunga putih yang wangi. Pohon ini juga dikenal akan sifat obatnya dan digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit
seperti demam dan kuning. Pohon ini juga ditanam sebagai pohon hias karena keindahannya.
Selain digunakan sebagai obat tradisional, Alstonia scholaris juga telah diteliti untuk potensi penggunaannya dalam pengobatan modern. Ekstrak dari pohon ini telah ditunjukkan memiliki sifat anti-inflamasi, anti-kanker, dan anti-malaria. Kulit pohon juga merupakan sumber dari beberapa alkaloid yang dikenal memiliki sifat obat. Kayu pohon ini juga berharga dan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk konstruksi, pembuatan furniture, dan produksi kertas.
Dalam hortikultura dan agroforestri, pohon ini ditanam sebagai pohon penghijau, sebagai tanaman pendamping untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan tanaman lain dan untuk mengikat nitrogen di tanah, serta untuk membantu menjaga kelembaban dan mengendalikan erosi di daerah dengan lereng curam.
Alstonia scholaris umumnya dianggap sebagai pohon yang kuat yang dapat men toleransi berbagai kondisi pertumbuhan, termasuk tanah yang buruk dan iklim yang kering. Pohon ini juga tahan terhadap kekeringan, dan dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan yang rendah.
Selain pentingnya dalam segi budaya di beberapa wilayah asalnya,
Alstonia scholaris juga merupakan pohon yang berguna dalam banyak hal lainnya. Misalnya, pohon ini merupakan sumber makanan dan tempat berlindung yang penting bagi satwa liar. Bunga, buah, dan daun pohon ini digunakan sebagai makanan oleh berbagai jenis binatang, dan kanopi pohon yang padat memberikan habitat yang berharga bagi burung dan binatang lainnya.
Pohon ini juga digunakan secara luas sebagai obat tradisional dan modern, dan kulit dan daunnya mengandung senyawa yang ditemukan memiliki sifat obat. Pohon ini juga digunakan untuk membuat ramuan tradisional untuk berbagai penyakit seperti demam, kuning, dll.
Dari segi ekologi, pohon ini dikenal sebagai tanaman induk bagi beberapa spesies kupu-kupu, terutama Common Mormons, yang merupakan salah satu kupu-kupu paling umum di Asia Tenggara. Pohon ini juga dikenal sebagai tanaman induk bagi beberapa spesies lebah, tawon, dan serangga lainnya yang memanfaatkan pohon untuk berburu dan berkembang biak.
Secara keseluruhan, Alstonia scholaris adalah pohon yang berguna dan berharga yang memiliki berbagai penggunaan dan manfaat bagi manusia, binatang, dan lingkungan.
Secara keseluruhan, Alstonia scholaris memiliki banyak manfaat yang bermanfaat bagi masyarakat lokal. Pohon ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti pengobatan tradisional, pembuatan perabotan, produksi kertas dan bahkan dapat digunakan sebagai pohon penghijauan yang membantu mengendalikan erosi. Selain itu, pohon ini juga dianggap sebagai pohon yang sacral bagi beberapa kepercayaan, seperti dalam tradisi Hindu di India. Pohon ini juga dapat memberikan sumber daya yang penting bagi satwa liar dan dapat digunakan sebagai pohon yang berguna dalam agroforestry dan hortikultura. Namun, harus diingat bahwa Alstonia Scholaris adalah pohon yang cepat tumbuh dan dapat menyebar dengan cepat jika tidak dikelola dengan benar.
In English
Alstonia scholaris, also known as the Devil’s Tree or Saptaparni, is a species of tree in the family Apocynaceae. The tree is native to tropical Asia, including parts of India, China, and Indonesia. It grows to a height of 20-30 meters and has a straight trunk with a smooth, gray bark. The leaves are glossy and dark green, and the tree produces clusters of white, fragrant flowers. The tree is also known for its medicinal properties and is used in traditional medicine to treat a variety of ailments such as fever and jaundice. It’s also grown as ornamental tree because of its beauty.
In addition to its traditional medicinal uses, Alstonia scholaris has also been studied for its potential use in modern medicine. Extracts from the tree have been shown to have anti-inflammatory, anti-cancer, and anti-malarial properties. The tree’s bark is also a source of a number of alkaloids that are known to have medicinal properties. The tree’s wood is also valuable and is used for a variety of purposes, including construction, furniture-making, and paper production.
In horticulture and agroforestry, it’s planted as a shade tree, as a companion plant to improve the growth and health of other plants and to fix nitrogen in the soil, and to help conserve moisture and control erosion in areas with steep slopes.
Alstonia scholaris is generally considered to be a hardy tree that can tolerate a wide range of growing conditions, including poor soil and dry climates. The tree is also drought-tolerant, and can grow well in areas with low rainfall.
In addition to its medicinal and horticultural uses, Alstonia scholaris also has cultural significance in some parts of its native range. For example, in India, the tree is considered sacred by Hindus and is often planted near temples and other religious sites. The tree is also planted near cemeteries and is considered a symbol of immortality.
The tree has a spread of cultural significance in the Philippines and Indonesia. where it’s widely distributed and often planted in the vicinity of homes or places of worship. It’s also widely planted in school grounds, parks and other public places.
It’s also widely cultivated throughout tropical Africa and other parts of the world as a street tree, ornamental and timber tree. It also can grow in a wide range of soil types and can adapt to different climates, which makes it a suitable tree for planting in many different regions.
In addition to its cultural significance, Alstonia scholaris is also a useful tree in many other ways. For example, the tree is an important source of food and shelter for wildlife. The tree’s flowers, fruit, and leaves are all used as food by a variety of animals, and the tree’s dense canopy provides a valuable habitat for birds and other animals.
The tree is also widely used as a traditional and modern medicine, and its bark and leaves contain compounds that have been found to have medicinal properties. The tree is also used to make traditional remedies for a variety of ailments such as fever, jaundice and more.
In terms of its ecology, it is known as a host plant for several species of butterfly, particularly the Common Mormons, which is one of the most common butterflies in Southeast Asia. It also is known as a host for some species of bees, wasps and other insects which make use of the tree for foraging and nesting.
Overall, Alstonia scholaris is a useful and valuable tree that has a wide range of uses and benefits for people, animals, and the environment.
Download in 3D format for Free.